Harga Emas Turun, Data Tenaga Kerja AS dan Prospek Suku Bunga Jadi Fokus Pasar

Harga emas turun pada Senin karena data tenaga kerja AS yang kuat mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Reserve secara signifikan. Emas spot turun 1% menjadi $2.662,20 per ounce, dan emas berjangka Februari turun 1,3% menjadi $2.680,01 per ounce. Data inflasi AS yang akan dirilis Rabu menjadi fokus, karena bank sentral memperkirakan suku bunga tetap tinggi karena inflasi dan pasar tenaga kerja yang kuat.

Goldman Sachs memproyeksikan Federal Reserve hanya akan memangkas suku bunga dua kali tahun ini, lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya. Namun, ketidakpastian ekonomi di bawah Presiden Trump dan aksi jual pada aset berisiko menjaga permintaan safe haven emas tetap ada, meski tekanan suku bunga tinggi menahan kenaikan logam mulia lainnya seperti platinum dan perak, yang masing-masing turun 2,6% dan 3,3%.

Sementara itu, harga tembaga naik 0,2% di London Metal Exchange dan 0,4% untuk kontrak Maret di tengah spekulasi lebih banyak stimulus ekonomi dari Tiongkok. Impor tembaga Tiongkok naik ke level tertinggi 13 bulan, menunjukkan permintaan kuat. Namun, kebijakan tarif impor yang dijanjikan Trump meningkatkan kekhawatiran di pasar global.