Dolar Stabil, Mata Uang Asia Melemah: Dampak Perang Dagang AS-China dan Kebijakan BOJ

Dolar AS stabil sementara mata uang Asia melemah akibat ketegangan dagang antara AS dan China setelah Washington menerapkan tarif baru. Yen Jepang menjadi pengecualian, menguat ke level tertinggi dalam dua bulan setelah pejabat Bank of Japan menyebut potensi kenaikan suku bunga. Dolar tetap kuat menjelang data tenaga kerja AS yang akan dirilis Jumat ini.

Yuan China tertekan akibat perang dagang yang makin memanas, setelah Trump mengenakan tarif 10% dan China membalas dengan kontrol ekspor. Analis JPMorgan memperkirakan eskalasi lebih lanjut, dengan potensi tarif AS naik hingga 60%. Mata uang Asia dengan eksposur perdagangan tinggi, seperti dolar Australia, won Korea, dan rupee India, mengalami pelemahan signifikan.

Yen Jepang menguat tajam dengan pasangan USD/JPY turun 0,5% ke level terendah dua bulan. Kenaikan ini didorong oleh pernyataan pejabat BOJ tentang potensi suku bunga naik ke 1% pada 2025, seiring pertumbuhan upah dan inflasi yang stabil. Yen juga mendapat dorongan dari permintaan aset safe haven di tengah ketidakpastian global.